Senin, 26 Desember 2011

Mencegah sakit gigi

Untuk mencegah sakit gigi karena gigi berlubang atau gigi sensitif pergunakanlah pasta gigi khusus bagi gigi sensitif, sehingga kita bisa leluasa dalam menikmati makanan maupun minuman.

Minggu, 04 Desember 2011

Renungan

Begitu banyak masalah dalam hidup ini, banyak orang berbicara kebenaran. Lalu yang benar yang mana ? Seperti apa yang tersurat dalam kitab suci " di saat hujan air begitu melimpah tetapi sulit kita mendapatkan air untuk bisa dipergunakan"
Karena itu kesadaran akan pentingya kita mencari jawaban atas pertanyaan, mengapa kita lahir dan kemana kita setelah mati sehingga kita tahu apa yang semestinya diperbuat dalam hidup ini.Jangan hendaknya kita terlalu kuatmengikatkan diri dengan perahu yang kita naiki karena pada akhirnya toh semua itu akan kita tinggalkan, suka atau tidak suka. Itulah yang nantinya akan menentukan dimana kita berada. Sorga atau neraka ?
Semuanya itu kita yang membuat. Sesungguhnya sorga atau neraka bisa kita buat.Bukankah dunua ini adalah Mayanya/bayangannya. Diri kita bukanlah badan kita tetapi jiwa kita yang akan tetap hidup. bersyukurlah kalau kita deberi kesempatan untuk banyak menolong orang dengan apa yang kita miliki. UANG, segalanya perlu uang tetapi uang bukan segala-galanya.Uang/materi dunia apapun namanya adalah sarana hidup didunia.Karena badan kita ini adalah miliknya dunia sehingga dia memerlukan dunia ini tetapi bukan untuk mengikatkan diri pada dunia.Pergunakanlah semua itu untuk berbuat darma untuk menyelamatkan sang atma sehingga berkarma yang lebih baik, itulah yang akan menentukan hidup kita dimasa yang akan datang.jangan hendaknya semua dikorbanan demi uang yang sesungguhnyalah uang itu harus dikorbankan untuk menyempurnakan hidup.

Sabtu, 03 Desember 2011

KONSEP PEMBEBASAN DALAM HINDU

Konsep pembebasan dalam Hindu
DALAM berbagai sastra suci Hindu, sudah diprediksi berbagai ciri-ciri baik dan buruknya keadaan setiap zaman. Dari zaman Kerta, Treta, Dwapara maupun zaman Kali. Misalnya ciri-ciri zaman Kali Yuga seperti sekarang ini. Apa yang terjadi dewasa ini sudah dinyatakan dengan sangat jelas dalam sastra suci Hindu ribuan tahun yang lalu.

Bagaimana cara mengatasi ciri negatif setiap zaman, juga sudah diajarkan dalam berbagai sastra suci Hindu. Kalau benar-benar kita paham dengan cara mengatasi keadaan setiap zaman itu, maka manusia pun akan selalu dapat memperkecil akibat buruk dari keadaan negatif setiap zaman. Misalnya keadaan zaman Kali dalam Manawa Dharmasastra dinyatakan bahwa Dharma hanya berkaki satu sedang Adharma berkaki tiga. Ini artinya suara ketidakbenaran jauh lebih kuat dari pada suara kebenaran (dharma).

Dalam kekawin Nitisastra juga sudah dikatakan bahwa yang paling diutamakan pada zaman Kali adalah kekayaan. Dalam kekawin dinyatakan srbgai berikut: Singgihyan tekaning yugaanta kali tan hana lewiha saking mahadhana. Artinya: Sunguh kalau zaman Kali datang tidak ada yang lebih utama dari kekayaan (harta benda). Karena itu zaman Kali ini benar-benar nyata, uanglah yang paling berkuasa.

Karena itu, dewasa ini uanglah yang menjadi ajang perebutan sesama manusia. Orang pun rela mengorbankan kehormatan dan harga dirinya demi uang. Selanjutnya dinyatakan pula dalam kekawin Nitisastra bahwa orang berilmu, para pemimpin, orang suci, orang kuat pengaruhnya semuanya mengabdi kepada orang kaya. Dalam kekawin Nitisastra dinyatakan sbb: Tan waktan guna suura Pandita Widagda pada mengayap ring dhaneswara. Artinya: sungguh sulit diungkapkan, para ilmuwan, para pemimpin, orang suci, orang kuat, semuanya menjadi abdi orang kaya.

Dalam sastra lainnya juga diungkapkan bahwa para penguasa tidak lagi berderma kepada mereka yang miskin malahan disuap oleh orang yang kaya. Pengusaha (Waisya) tidak lagi menghormati penguasa, karena memang sudah tidak pantas lagi untuk dihormati. Para Brahmana enggan mentaati ajaran kitab suci. Orang saling meninggi-ninggikan dirinya. Karena pengaruh zaman Kali manusia menjadi kegila-gilaan, suka berkelahi berebut kedudukan. Orang saling bermusuhan dengan saudaranya sendiri dan mencari perlindungan pada musuh. Demikian antara lain ciri-ciri negatifnya zaman Kali.

Di Bali pun ada beberapa sumber lontar yang menjelaskan keadaan zaman Kali yang sangat mirip dengan bunyi sastra suci tersebut. Misalnya Lontar Sangara Bumi, Yoga Sengara, Kali Yuga dam lainnya. Yang patut direnungkan bagaimana manusia mencari pembebasan dirinya dari pengaruh negatif zaman Kali itu untuk dapat hidup bahagia. Pertama-tama yang patut dilakukan adalah memahami keadaan zaman Kali yang memang seperti itu adanya.

Kita tidak perlu tegang apa lagi stres menghadap keadaan zaman Kali seperti itu. Janganlah kita ingin melihat zaman Kerta pada zaman Kali. Jangankan zaman Kerta, keadaan zaman Treta dan Dwaparapun tidak mungkin kita jumpai pada zaman Kali.

Demikian juga jangan bermimpi keadaan di dunia fana ini seperti keadaan di sorga sebagaimana diuraikan dalam berbagai kitab Sastra Agama. Dengan cara berpikir seperti itu kita akan lebih tenang menghadapi zaman Kali. Dari ketenangan itu, kadar kecerdasan dan kadar spiritualitas akan lebih aktif menghasilkan gagasan-gagasan yang benar-benar bijak untuk mengatasi setiap persoalan yang muncul di zaman Kali ini. Selanjutnya untuk membebaskan diri kita dari pengaruh negatif zaman Kali hendaknya kita taati apa yang diajarkan oleh kitab suci. Sudah dinyatakan dalam kitab Manawa Dharmasastra bahwa cara beragama zaman Kali adlah dengan cara lebih menekankan pada dana punia.

Tentunya cara-cara yang lainnya seperti bertapa, melakukan upacara yadnya sebagai media untuk melakukan Jnyana, Karma dan Bhakti tidak boleh dilupakan. Cuma beda penekanannya saja. Melakukan dana punia itu tentunya harus dengan cerdas. Artinya ikutilah ajaran tentang melakukan dana punia sebagaimana diajarkan oleh kitab-kitab sastra suci. Misalnya dalam Bhagawad Gita XVII.20 yang menyatakan bahwa melakukan dana punia itu hendaknya berpedoman pada ajaran Desa, Kala dan Patra.

Desa artinya disesuaikan dengan tradisi setempat yang sudah berlaku baik dan diterima oleh masyarakat luas. Kala melakukan dana punia itu disesuaikan dengan waktunya. Umumnya dianjurkan ber-dana punia pada saat matahari Uttarayana. Ber-dana punia juga harus tepat kepada orang yang disebut Patra. Patra artinya orang yang patut mendapatkan dana punia. Bhagawad Gita menekankan bahwa yang patut dilakukan zaman Kali adalah berbhakti pada Tuhan dan melayani sesama (Pujanam Sewanam). Itulah yang patut dilakukan untuk mencapai pembebasan rohani pada zaman Kali.

Sumber: BaliPost
Dikutip Oleh ; Karta Vidnyana

http://generasihindu.blogspot.com

Rabu, 30 November 2011

Jumat, 25 November 2011

Cara benar beli rumah 100% gratis malah dapat uang

Yang benar beli rumah adalah tanpa uang malah dapat uang, sepertinya itu tidak mungkin
Tapi kalau anda mau tahu caranya !
Bahwa ini bukan hayalan tapi dapat dipraktekkan dan dibuktikan !
bergabunglah dengan link di bawah ini !
http://strategibisnis.com/?id=yantra

Sabtu, 19 November 2011

Zaman Kerta

Kerta artinya aturan, kaidah, peraturan. Zaman kerta berarti zaman dimana manusia menaati, menghormati serta berprilaku sesuai dengan peraturan . kehidupan manusia sesaui dengan ajaran agama. Kehidupan manusia didunia akan harmonis karena semua berjalan sesuia dengan darma dan swadarmanya.